judul menyusul

salam singkat 29 September lalu, perlahan menjadi nyata..
iya, mas alvi yang setahun lalu mengirimkan pesan singkat yang diawali salam, telah menyampaikan niat baiknya pada ayah. 14 Januari 2023 lalu, ayah menerimanya dengan penuh suka, aku berbahagia.
sayang 10 hari setelahnya ayah berpulang, mungkin ibu juga sangat merindukan ayah. semoga mereka berkumpul dalam kasih sayang Allah, aamiin.
01 Juli 2023 yang masih beraroma hari raya, mas datang bersama keluarga menemui keluargaku. ya, aku yang sudah tak ada ayah ibu diwalikan keluarga besar. mereka yang menerima dan menyambut kedatangan mas dan keluarganya. jamuan yang sederhana, semoga selalu berkesan. tak banyak basa-basi seperti yang sudah keluarga besarku ketahui, kedatangan mas dan keluarga adalah untuk menyampaikan (lagi) keseriusannya dan menyusun rencana untuk acara nanti.

rasanya tak menyangka, seorang yang belum lama ku kenal dan mengenalku ingin terus bersamaku. ayah, izin aku bersedih atas kepergianmu, meski seringkali kau ingatkan aku bahwa semua akan kembali pada-Nya. tapi tetap, kepergianmu menyesakkan bahkan tiap ku ingat.

ayah, terima kasih sudah memberi restu, terima kasih sudah mengizinkan put untuk melangkah membangun rumah tangga. terima kasih sudah membersamai put, sampai put hampir menjadi seorang istri.

ibu, rindu sekali.... sudah lama tidak bertemu. ibu, anak kecilmu yang dulu rewel dan sering merajuk, sebentar lagi akan menjadi seorang istri. ibu, rasanya ingin sekali kau hadir, ingin sekali kau kembali nyata dalam sisiku. akan ada banyak cerita dan pertanyaan yang ingin put tanyakan.
tak jarang put rindu peluk ibu, ingin sekali pulang dalam dekap ibu. hati dan pikiran put yang sering kali riuh, rasanya hanya butuh teduhmu untuk kembali damai.

abang, terima kasih untuk semua kasihmu. aku selalu berlinang tiap mengingat masa kecil bersamamu. terima kasih ya bang, sudah selalu menjaga dan melindungiku. aku ingat betul masa dimana kita sering bermain bersama, bersepeda ke turunan balai rakyat, ke rumah nyai siang bolong dan aku terjatuh karena balap lari dengan bayangku sendiri. maaf ya bang, saat itu abang yang ditegur karena dianggap tidak menjagaku, sungguh.. abang menjagaku, amat sangat. aku juga ingat, saat kita pulang dari lebak (rumah nyai) sandalku copot, lalu abang mengizinkan untuk aku bergantian memakai sandalnya atau gemasnya kita memakai sandal sebelah. abang kanan, aku kiri. hahahha kenangan yang hangat.
abang, izin put tinggal bersama vido yang nanti akan menjadi suami put. jangan pernah beranggapan put pergi ya bang, jangan pernah merasa sendirian. mungkin put emang jauh, tapi put akan selalu ada saat abang butuh, put selalu ada di rumah condet. put tetap adiknya abang.

ayah ibu, terima kasih untuk banyak kasih dan sayang yang tak pernah bisa put hitung dan put balas. terima kasih untuk kebaikan ayah dan ibu selama hidup, put yang menuai semua baikmu. ayah ibu, izin put untuk membiarkan abang tinggal sendiri di rumah. sebab put, anak perempuan kecilmu ini akan turut mengikuti suaminya nanti. ayah ibu, semoga Allah izinkan kalian bertemu dan berkumpul dalam naungan kasih-Nya.

08 September 2023, 22 Shafar 1445...
hari dimana aku menjalani status baru, aku Putri Febriandini anak kedua perempuan dari ayah Zayadi Mazid dan ibu Leni Marlinah, kini telah menjadi istri dari Alvido Rizki Kurnia Mukti.
rasanya air mataku ingin terus mengalir, bahagia, sedih, haru.. semuanya rasanya menjadi satu. sulit sekai untuk mendeskripsikan perasaanku sendiri.
untuk semua keluarga, keluarga pasar minggu, keluarga condet. terima kasih untuk segala bentuk kasihnya, walaupun yaa tak bisa ku pungkiri selalu ada saja hal yang menjengkelkan di tiap situasi. tapi biarlah, aku hanya ingin mengenang kenangan yang baik-baik saja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tanpa judul

Desember